Tuesday, May 06, 2014

Gelar dan Loyalitas

Hey, apa kabar tim bola favorit kamu? Bukan suatu kalimat pembuka yang baik ya, mengingat perkembangan tim kamu menjelang akhir musim ini. Tapi jangan khawatir ya soalnya tim aku juga sedang mengalami masalah yang sama kok. Awal musim yang sempat memberi harapan ternyata berubah menjadi salah satu musim yang buruk.

Aku pernah bilang tidak kalau aku pernah suka dengan Arsenal?
Waktu itu Wenger baru saja ditunjuk menjadi pelatih Arsenal dan aku baru saja bersedih karena pemain favoritku pada saat itu baru saja mengundurkan diri. Aku tidak terlalu mengetahui tentang Arsenal pada saat itu selain dari pada 4 pemain belakang yang tangguh dan kesemuanya adalah pemain Inggris. Tidak lama setelah itu Wenger mulai melakukan pembelian pemain untuk melengkapi timnya.  Yang aku masih ingat adalah salah satu pemain yang dibeli, Marc Overmars. Kebetulan aku suka Overmars karena dia adalah pemain dari Ajax, klub sepakbola favoritku pada saat itu, dan dia punya kecepatan dan kemampuan dribble yang bagus. Belum lagi ditambah Dennis Bergkamp.  Maaf ya jika nama-nama pemain ini sedikit membingungkan. Mereka memang pemain-pemain lama.

Saat itu pun aku sering nonton Arsenal. Siapa yang sangka pada musim itu Wenger bisa membawa Arsenal menjadi juara liga Inggris sekaligus dengan piala FA. Ditambah dengan gaya bermain yang mempesona, jadilah pada saat itu aku seorang suporter dadakan Arsenal.

Tapi itu semua sudah lama berlalu. Semenjak gelar juara itu masih ada banyak gelar-gelar lainnya yang direbut Arsenal kan? Sampai pada tahun 2005 ketika Arsenal ngebut gelar terakhir mereka di piala FA. Dan sampai 2014 ini Arsenal belum merebut gelar lagi. Tapi sekarang kesempatan itu ada kan?  Masuk final piala FA berarti tinggal selangkah lagi dari akhir penantian selama sembilan tahun. Bukan berarti Arsenal pasti juara ya. Cuma memang menurutku ini sebuah kesempatan emas. Tanpa bermaksud mengecilkan kemampuan lawan di final nanti Arsenal masih lebih tangguh dari lawannya nanti. Tapi tolong ya jangan meremehkan juga, tim aku kadang-kadang suka meremehkan dan berakibat kekalahan.

Tapi yang paling aku kagum adalah kamu tetap mendukung Arsenal walaupun dia tanpa gelar selama sembilan tahun. Ada pendukung yang mungkin sudah berpindah haluan dengan mendukung klub lain. Mungkin dengan mendukung klub lain mereka dapat melihat klub yang mereka dukung meraih gelar.

Aku juga pernah mengalami hal yang sama saat mendukung Barcelona. Sekarang mungkin orang melihat Barcelona adalah klub yang tangguh, namun tidak demikian di awal dekade 2000-an. Aku masih ingat Barcelona sering kalah sampai bisa berada di papan tengah klasemen.

Ketika Real Madrid pun bisa mengalahkan mereka di kandangnya sendiri.
Ketika pembelian lebih terlihat seperti menghamburkan uang.

Tapi entah mengapa aku tetap menonton dan tetap bersama.  Kalah bukan lagi menjadi hal yang sedih, namun menjadi hal yang harus diubah. Sebuah klub yang termasuk klub terbesar di Spanyol sekarang menjadi klub yang bisa dengan mudah dikalahkan. Sedih sih waktu itu,  apalagi selama beberapa musim Barcelona tanpa gelar. Tapi kesabaran selain ada batasnya ternyata juga berbuah hal yang manis. Setelah tanpa gelar selama beberapa musim akhirnya Barcelona bisa meraih kembali gelar liga, bahkan setahun setelahnya bisa meraih gelar liga Champions,  yang sayangnya mengalahkan tim kamu di final.

Tapi sudah cukup membicarakan klub aku, tulisan ini kan tentang dukungan tanpa batas kamu terhadap Arsenal kan?
Ada satu pertandingan penentuan untuk mengakhiri penantian terhadap gelar.
Hasil akhirnya aku belum tahu,  bisa saja tim kamu menang atau bisa saja tim kamu kalah.

Yang aku tahu menang atau kalah kamu tetap mendukung mereka.

So,  c'mon @iybi my goonerette

Never give up,  always cheer up.