Friday, September 07, 2012

Rindu

Counting Crows - Accidentally in Love

So she said what's the problem baby
What's the problem i don't know

Baru saja kumatikan monitorku.
Ah, ternyata kata - kata masih bisa melampiaskan rasa rindu meski mata tak bertemu.
Memang bukan hal yang mudah untuk membiarkanmu sendiri di sana.

"Hi, add aku sebagai teman ya" kata - kata yang masih terngiang sebagai awal dari semuanya.
"Ok, sudah ya. Salam kenal. Suka nulis juga ?"

"Iya, aku suka nulis. Kok tau sih ?"
"Hahaha. Maaf, tadi aku sempat liat tulisan - tulisanmu yang kamu posting. Malah sempat kelupaan mau add kamu."

"Oh gitu, jadi malu nih. Itu hanya tulisan - tulisan biasa, sekedar mengisi waktu yang tak tentu."
"Eh, bagus kok. Aku suka. Kadang - kadang bosan juga baca novel - novel yang bergeletakan, isi ceritanya mirip - mirip semua. Beda kok sama tulisan - tulisan kamu."

"Makasih ya. Mudah - mudahan itu ga cuma basa - basi ya. Kalau kamu memang suka, kasih saran ya kalau tulisanku ada yang kurang, atau terlalu gimana. Aku 'kan iseng - iseng aja."
"Tenang aja, kalau kamu butuh editor, nih ada aku." sengaja melebih - lebihkan kemampuanku yang memang tidak ada.

Well, maybe i'm in love, think about it every time
I think about it, can't stop thinking about it

Hmmm ternyata mengatur perasaan tidak semudah mengatur orang.
Percakapan di layar monitor ini menjadi candu.
Candu membuai diri sampai tidak menjejak tanah.
Ah, tapi memang begitu bukan indahnya jatuh cinta.

"Selamat malam rindu, jangan tidur terlalu malam, besok 'kan kuliah pagi" begitulah kami saling menyapa dalam rindu.

Dan tahun terakhir yang menentukan kelulusan pun dimulai. Tapi semua terasa cepat.
Persiapan mencari topik Tugas Akhir baru kumulai setahun yang lalu, namun sekarang disini diriku berada di tengah aula sedang berbaris menunggu ucapan selamat dari rektor.
Aku sudah menjadi sarjana dan rindu yang berada di layar monitor yang berbeda adalah orang pertama yang kuberi tahu.

"Selamat ya, aku tahu kok kamu bisa. Makanya jangan terlalu tegang." ucapannya selalu membuatku yakin dapat melalui segala rintangan.
"Makasih, padahal tadi sempat gugup sih. Untung ga ada yang nonton aku sidang, jadi bisa lebih tenang."

Dan hari kelulusanku terasa lebih indah dari masa - masa kuliahku.


"Jadi kamu pergi naik kereta ?"
"Iya, ini aku lagi di kereta. Maaf ya telat, soalnya tadi aku harus ngurus surat tanda lulus sementara dulu"

"Oh, ya udah. Nanti aku langsung tunggu di stasiun ya."
"Siap. Nanti aku tahu itu kamu gimana ?"

"Gampang kok, aku pakai baju warna pink terang, celana jeans biru terus pakai jaket kuning. Di stasiun cuma aku yang aneh sendiri."
"Dasar, kamu pasti kaya badut sendirian disana. Tungguin aku ya."

Aku tertawa sendiri sambil melihat tulisan di telepon genggamku.
Akhirnya kata - kataku dapat kau dengar sendiri tanpa melalui monitor.
Kamu tidak akan lagi sendiri di seberang sana.
Kamu juga rindu aku kan ?

Come on, come on
I want to hear you whisper
Come on, come on
Settle down inside my love

I'm in love, I'm in love
I'm in love, I'm in love

No comments:

Post a Comment