Tuesday, January 31, 2012

Cinta Kecil

Dear si cinta monyet,

eh tp kata @poscinta ga boleh bilang monyet lho.. Jadi kusebut saja si cinta kecil ya.

Apa kabar kamu ? Itu pasti pertanyaan yang jelas aku tanyakan.
Kita tidak pernah bertemu lagi ya, sejak.. Ya sejak kita lulus berarti.

Aku tak tahu dimana dirimu sekarang, bagaimana hidupmu.
Sama seperti kau yang tak tahu bagaimana diriku sekarang.
Sejujurnya aku bahkan ragu apakah kau masih mengingatku.
Sama seperti dulu kau belum tentu tahu namaku.

Tapi sudahlah, kau sudah menjalani hidupmu seperti aku menjalani hidupku.
Aku membayangkan bagaimana kau sekarang.

Masihkah menjadi gadis berambut pendek yang lucu itu ?
Ataukah menjadi seorang gadis berambut panjang yang dewasa ?
Seorang ibu dari anak - anak kecil yang menggemaskan ?

Mungkin aku ingin melihat rupamu.

Monday, January 30, 2012

1 year (The Same Past)

Another writing from the past


Love you 'till the end

I accidentally heard this song.
It's a song from the movie P.S. I Love You.
And  by coincidence, it really describes what i've been feeling about someone.

And when we talk about the end, there's a question arise here.
What end ?
What kind of end ?
Specifically, whose end ?

Well, hers of course. Her end.
Where she finds her love.

That's when i call the end.

So, even though i'm hurt, I love you 'till the end.


I just want to be there
When we're caught in the rain
i just want to see you laugh not cry
I just want to feel you
When the night puts on its cloak
I'm lost for words don't tell me
Cause all i can say
I love you 'till the end

Sunday, January 29, 2012

Tak Terduga

Dear chubby,

Sebenarnya ini cerita lama sih. Tapi aku ingin membaginya ke kamu.

Masih ingat kan saat itu ?
Tahun - tahun yang berlalu namun perasaanku masih tetap kepadamu.
Aku masih bertahan selama itu karena perasaanku. Entahlah, mungkin aku terlalu berharap.
Atau aku terlalu optimis.
Mungkin dua- duanya benar.

Dan karena itu tidak ada dasar yang cukup nyaman saat aku hancur. Tampaknya memang tidak pernah ada.

Namun disaat - saat seperti itu selalu ada bantuan - bantuan yang datang secara tidak terduga.
Bahkan saat hanya berupa kata - kata,

I'm going to smile like nothing's wrong
Talk like everything's perfect
Act like that's all a dream
And pretend it's not hurting me at all

Betul kan ?


Saturday, January 28, 2012

Pesan di Langit


Dear kamu,

Masih sehat kan disana ?
Hari ini tidak ada gerimis yang banyaknya menggambarkan kerinduanku padamu.
Tapi ada matahari yang kehangatannya seperti dirimu padaku.

Oh ya, aku tadinya ingin bertanya. Beberapa hari kemarin langit disini sangat cerah.
Ada banyak bintang, bintang yang jarang kita lihat dalam beberapa bulan terakhir.
Apakah kamu disana melihat pemandangan yang sama ?

Atau mungkin kita yang sedang dilihat oleh bintang - bintang tersebut.
Lucu juga ya, kita yang hanya 2 orang dari milyaran orang di bumi dipandangi oleh bintang - bintang.
Aku jadi berpikir apakah aku bisa mengirim pesan - pesan kepadamu melalui mereka.
Pasti lebih cepat dari kirim sms.
Karena pesanku terpatri di langit.


Suratku kali ini memang pendek, tapi malam masih panjang, semoga kau menikmatinya seperti aku menikmati hari ini.

Dan satu lagi,
Boleh minta tolong ?

Tolong, kejutkan aku minggu depan ya


Thursday, January 26, 2012

Gerimis Malam

Selamat malam dirimu.
Maaf ya, hari ini surat untukmu datang malam.
Aku hanya berharap kau belum tidur dan mungkin masih sempat membaca surat ini.

Jadi, bagaimana kabarmu disana ?
Aku masih menghitung hari, yang jumlahnya sedikit, tapi terasa lama.
Saat kau menjalani hari - hari disana, disini setiap hari aku berharap dapat melihat wajahmu walau hanya sekilas. Itu akan menjadi kejutan terindah, tanpa aku harus tahu kau sudah kembali disini.

Kemarin malam aku melihat langit yang cerah, tak lama memang, tapi aku sempat memandangi bintang - bintang yang menyempatkan diri untuk kupandangi. Tapi bintang - bintang itu hanya muncul kemarin.

Hari ini tak kulihat lagi bintang - bintang itu. Mereka bersembunyi dibalik kerumunan awan yang tidak menumpahkan hujan. Tidak menumpahkan hujan sampai tadi, saat aku berjalan pulang.
Hujan yang hanya gerimis dan tidak membuatku basah kuyup.
Entahlah, tapi tadi aku merasa hujan itu seperti mewakili rasa rinduku yang sedikit tapi tak terhingga.

Mungkin gerimis itu akan berlalu saat kau kembali hadir disini.

Wednesday, January 25, 2012

Para Pecinta

Kepada para pecinta,

Ya, kalian. Para pecinta yang tak pernah lelah dan tak pernah menyerah.
Inilah surat untuk kalian dari sesama pecinta.

Tak pernah lelah dan tak pernah menyerah.

Kalian (yang berarti aku juga) adalah gairah yang tak pernah padam.
Tak pernah memikirkan untuk berhenti, bahkan saat cinta kalian tidak bersambut.
Cinta kita tanpa pamrih. Mungkin tak juga kita harapkan terima kasih.

Tak pernah lelah dan tak pernah menyerah.

Kita bisa mencinta dari sisinya, dari dalam hatinya, bahkan saat raga tak saling bersentuh.
Kita harus bisa mencintai tanpa terlihat, tanpa terasa dan tanpa memiliki.
Cinta kita membebaskan, tidak membelenggu.

Tak pernah lelah dan tak pernah menyerah.

Kita bahagia saat kita masih bisa mencintai.
Kita utuh saat kita dicintai.


Tuesday, January 24, 2012

Kota Lautan Kembang

Suatu hal yang tampak kebetulan sekali.
Saat pagi tadi berpikir ingin menulis surat cinta tentang kota, ternyata hari ini temanya tentang kota.
Pas sudah.

Kota Lautan Api. Bandung dikenal dengan nama itu karena sejarahnya dengan lautan api yang membakar setengah bagian kota saat perang kemerdekaan.
Kota Kembang. Bandung juga dikenal dengan kota kembang, bukan kembang desa yah, tapi kembang, bunga. Makanya slogan Bandung juga berhiber - Bersih, Hijau, Berbunga.

Tapi Dung (panggilan akrab ke si Bandung), semua itu sekarang hanya slogan, hanya kata - kata tak bermakna. Sama seperti julukanmu dulu Paris Van Java. Mungkin sekarang kota Paris juga menolak diasosiasikan dengan kamu.

Kamu berubah terlalu banyak, sangat - sangat berubah.
Di saat matahari mulai mengintip, sudah jarang sekali kulihat embun pagi yang membasahi dedaunan.
Saat bulan menerangi jalanan, hanya sesekali kulihat cahaya kunang - kunang di antara kehijauan.

Deru kendaraan roda dua yang lebih banyak daripada jumlah manusia dalam angkutan kota.
Keringnya tanah, rumput, aspalmu saat matahari bersinar tegak lurus diatasku.

Dan kau tetap menerima setiap langkah kaki yang menginjak tanahmu.

Berubahlah kembali, berevolusi. 
Tolong bawa kembali hijau dan dingin yang menyegarkan.

Monday, January 23, 2012

Gong Xi

Gong Xi, Gong Xi....

Ini ucapan untukmu terutama dan semua orang lain yang merayakan Imlek hari ini.
Pasti lagi dengan keluarga besar ya ? Tampaknya menyenangkan.
Aku tidak tahu bagaimana menurutmu, tapi menurut aku saat - saat berkumpul dengan keluarga itu menyenangkan.
Pasti ada juga sih yang mengganggu, tapi semua itu pasti tertutupi oleh rasa senang.
Makan yang banyak ya, biar ga kurus banget. Harusnya ada banyak makanan kan.
Maaf kalo sok tahu nyuruh - nyuruh kamu harus makan, padahal ga disuruh juga pasti kamu tetap makan.
Aku ga nulis banyak - banyak deh sekarang, mau ngucapin selamat. Dan semoga - semoga deh...

Hope you had a great day today

Sunday, January 22, 2012

Halo :)

Dear kamu,

ini surat pertama yah. Maaf kalau belum dimention, mudah - mudahan suatu saat nanti aku bisa.

Apa kabar ? Seperti sudah lama kita tidak bertemu. Tapi setelah dipikir - pikir, kita sempat bertemu beberapa minggu lalu. Lalu kenapa aku merasa lama sekali kita tidak berjumpa ? Tampaknya perasaanku mempermainkan waktu.

Aku ingin berkenalan lagi denganmu. Mengira - ngira jika hal itu terjadi, bagaimanakah keadaan saat ini ?
Apakah akan lebih baik ? Atau lebih buruk ?
Tapi hal itu tidak akan terjadi bukan ? Jadi sebaiknya kusimpan saja dulu.
Mungkin nanti ada saat yang tepat untuk menyampaikannya.

Bagaimana keadaanmu disana ?
Aku hanya bisa mengira - ngira lagi, bahwa kau menikmati saat - saatmu.
Aku doakan kebahagiaan itu akan selalu ada di dirimu.

Aku tunggu ya.
Aku ingin melihat rona bahagia itu saat kita kembali bertemu.

Saturday, January 21, 2012

1 year (letter from the past)

For the girl from the past comes the letter from the past.
It's over, but this is the letter i haven't sent.

Love until it hurts.

I don't know, did someone come up with this line already ?
I don't know, i can't remember whether i heard it on a radio, TV, or someone mentioned it.
Or may be i just read it somewhere.
I can't remember.

I came up with it because that's what i felt about you. And i still feel it now.
Why ?
If you're looking for a logical answer then i can't give you, sorry.
But if you insist, the answer is simple.

I love her.

People say, i'm wasting my time., my energy, everything, for something that's not certain.
But i say, nevermind, it's okay.
I'm not trying to take her away.

I just love her, that's all.

I'm not saying it's easy.
But it's easier because i care only about her happiness.
Well maybe i know nothing about her happiness.
But that's my wish (pssstttt don't tell her)

So, I wish you all the happiness in life

Thursday, January 19, 2012

Kata (kata)


Kepada satu kata yang memberi seribu arti dan beribu kata memberi lebih dari sekedar makna.
Ijinkan aku mengagumimu, mengagumi kalian.

Yang bisa mengubahku dari keterpaksaan dan tanpa semangat menjadi penuh antusias dan selalu mencari.
Separuh hidupku telah kujalani bersama kalian, dalam segala bentuk dan rupa.

Dengan kau dan kalian aku menjalani hari - hari, mewakilkan seluruh rasa dan emosi.

Di keheninganku kalian setia mendampingi.
Di indahku kalian datang menghampiri sang kekasih hati.

Ah, banyak yang kita lakukan saat bersama, bahkan sampai melukai.
Tapi biarkanlah, itu semua telah lewat. Jangan lagi kita menggores luka.

Mari kita menuju masa depan.
Saat yang kita tuju adalah kebahagiaan.

Wednesday, January 18, 2012

Amplop Hijau


Dear Shab,

boleh kan aku kirim surat cinta ini kepadamu ? Dulu kita pernah surat - menyurat, tapi tampaknya itu tidak lama. Digantikan oleh pesan - pesan singkat dan telepon - telepon, yang ternyata juga singkat.

Tapi tak apalah, itu semua pernah terjadi. Aku masih dapat mengingat surat yang kaukirim dengan amplop berwarna hijau. Membaca isi suratmu sambil membayangkan saat kau menulisnya. Tapi seperti yang tadi kukatakan, itu semua sudah terjadi.

Untuk sekarang ini aku cuma ingin mengucapkan selamat.
Selamat karena telah menjalani hidup dengan bahagia.
Kadang aku melihat kau menikmati hari - hari di tengah kerasnya hidup.
Berjalan - jalan di tengah kepadatan manusia.

Dan semua yang membuat senyummu itu selalu hadir.

For the lovely girl in glasses

Tuesday, January 17, 2012

Bintang Bersayap

@starlian

Waktu mikirin mau nulis surat ini sempat senyum - senyum dulu sih. Soalnya ga banyak selebtwitt yg ada dilist yang aku follow.
Terus aku juga ga yakin kamu mau disebut selebtwitt juga, tapi ini sifatnya subyektif. Jadi jangan marah sama aku ya, anggaplah ini kehormatan dari aku yang mengakuimu sebagai selebtwitt.
Pada akhirnya,inilah, surat cinta untuk sang bintang (versi aku).

Boleh dibilang ini surat cinta pertama ya, soalnya waktu dulu kita cuma taunya SMS cinta atau telepon cinta kan ? (serasa  mendengar judul lagu dangdut - ok, lupakan).

Anggaplah ini surat cinta pertamaku yang ada di waktu itu dan di masa sekarang.
Masih teringat dengan jelas awal dari segalanya. Sama seperti surat ini berpindah dari ketikan tanganku ke layar di depan matamu, begitu juga perkenalan pertama kita yang dimulai dari depan layar elektronik ini.

Saat kutulis surat ini semua bayangan masa lalu berkelebat sejenak di pikiranku. Mengingat hari - hari yang terasa berlalu begitu cepat, jarak - jarak yang panjang, dan malam - malam yang selalu muda, tak pernah berakhir.

Bahagia rasanya menemukanmu, sang penjalin kata. Membangun setumpuk imajinasi dengan kata - kata yang berdampingan. Saat bait - bait tulisanmu dan tulisanku saling berbalas.

Dan juga di waktu kegelapan. Ketika tak ada kata yang terucap, tak ada jemari yang merangkai kata - kata.
Kemudian semua terhenti, berakhir dan hanya ada kesunyian. Sampai kemudian seperti riak - riak air yang semakin membesar, seperti itulah kata - kata mulai kembali muncul. Kata - kata yang berbeda, tapi kembali mengalir diantara kita.

Terima kasih kepadamu yang pernah melintasi hidup bersamaku.

Monday, January 16, 2012

Keheningan, keindahan di ketinggian


Cinta ini timbul begitu saja, tanpa direncanakan dan diperhitungkan. Hampir saja aku lupa mengingatnya, namun rasa cintaku itu masih lebih tangguh dan dapat menyusuri setiap titik ingatan yang ada dalam otakku.

Sekitar 19 tahun yang lalu rasa itu kau munculkan, saat itu mungkin aku masih terlalu lugu untuk merasakannya, namun rasa itu sudah ada. Setelah kupikirkan lagi, mungkin jauh sebelum hari itu rasa cinta telah ditumbuhkan, diam - diam, perlahan - lahan.

Rasa cinta membuatku lebih menikmati setiap detiknya saat kujalani hari itu. Teman - temanku mungkin juga merasakan yang sama, tapi percayalah saat ini mungkin hanya aku yang masih menikmatinya. Dan setelah itu rasa itu sempat hilang dan baru muncul kembali 3 tahun kemudian, dengan cerita yang sama seperti 3 tahun sebelumnya.

Namun ia kembali hilang, lebih tepatnya terlupakan dan waktu berjalan terus. Tanpa terasa 3 tahun kembali berlalu dan saat itulah rasa itu benar - benar terjaga. Saat kutemukan bahwa aku bisa membagi bersama teman - teman yang sehati dan dimulailah saat - saat indah.

Saat dedaunan dan embun pagi seperti membawamu keluar dari duniamu.
Saat dinginnya fajar yang menusuk terkalahkan oleh canda tawa kami.
Saat kelelahan menjadi tak berarti ketika kami bertukar kata.
Saat perjalanan menjadi sebuah perenungan diri dan juga perenungan bersama.


Terima kasih kepada gunung, bukit dan semua perwujudan alam

1 year (Another Saying)


Kepadamu (lagi),

Masih bertahankah untuk membaca surat ini ?
Cinta yang bersama dengan maaf kembali lagi menghampirimu.
Tampaknya pemaksaan tidak akan pernah membuahkan akhir yang indah.
Pemaksaan dan juga mimpi yang dipaksakan.
Tak pernah tahu apakah itu masih dapat disebut mimpi.

Akhirnya memang tidak indah, setidaknya bagi diriku.
Tapi mungkin memang itu yang kauharapkan dan aku akan menerimanya.
Mengharapkan kebahagiaanmu, hanya itu.
Perkataan memang tidak semudah perbuatan.
Dan aku menang

(tetap) Dariku

Saturday, January 14, 2012

1 year



Kepadamu,

Apakah dirimu masih disana ? Diluar jangkauanku, diluar diriku.
Surat ini mungkin sangat terlambat untuk kau baca, namun tetap harus kutulis.
Inilah surat yang kukirimkan dengan didampingi sang maaf.
Bersama untuk berkata dan mengingat.
Maaf kalau aku menyia-nyiakan waktumu.
Maaf saat aku memikirkan jalan hidupku tanpa melihat arah hidupmu.
Maaf saat memenuhi harimu dengan kata - kata dan perbuatan - perbuatan bodoh.
Kusimpan dulu larik - larik kata berikutnya.
Tak mau mengganggu kebahagiaanmu.

Dariku