Kepada seorang ayah,
Saya hanya bisa menunduk ke bawah saat bapak berbicara mengenai keluarga bapak, terutama anak bapak.
Anda tidak bisa menilai buku hanya dari sampulnya.
Peribahasa itu akan ada selalu dan akan ada orang yang mengalaminya.
Saya adalah salah satu dari orang itu yang melihatnya secara langsung, tidak hanya sekali namun berkali - kali.
Dan sekarang bapak kembali membuat saya menyadari arti kalimat itu.
Banyak saya dengar bagaimana cerita orang tua yang mendukung anaknya mencapai cita - cita, sering juga saya mendengar cerita tentang anak - anak yang harus mau mengikuti keinginan orang tuanya agar tidak mengecewakan.
Dan bapak adalah salah satu orang tua yang ingin anak anda melebihi diri bapak.
Kenapa harus menggapai gedung tertinggi kalau bisa menggapai langit.
Saya juga baru tahu bahwa untuk mendukung cita - cita anak bapak yang setinggi langit itu anda rela banting tulang, berhutang demi memastikan anak bapak tidak akan mengalami kesulitan di tengah - tengah perjuangannya.
Namun itu semua akan berhasil jika memang anak bapak tidak mempunyai semangat yang sama dengan bapak.
Jika semangat itu tidak pernah muncul mungkin hanya kesia - siaan yang bapak dapatkan.
Tapi saya tidak melihat tanda menyerah.
Tuhan tidak langsung memberi jalan bagi orang yang selalu semangat.
Tuhan membantu dan bersama orang yang semangat seperti bapak dalam melewati usaha bapak untuk membawa perubahan bagi anak bapak.
Saya tidak bisa membantu lebih pak.
Doa saya mungkin tidak lebih besar dari doa anda untuk anak bapak.
Tapi masa depan belum terjadi pak.
Masih banyak hal yang mungkin terjadi di saat semua merasa tidak mungkin.
Orang - orang bilang itu keajaiban.
No comments:
Post a Comment