Halo Agnes,
Membalas suratmu ini terasa berbeda, apalagi saat dilakukan di atas bentangan awan - awan.
Sebenarnya awan - awan itu tidak terlihat, di luar sana gelap pekat.
Mungkin saat ini saya sedang berada di atas Samudera Hindia dan perjalanan masih panjang, karena nanti saya masih harus transit dulu di Dubai.
Tapi gelap ini memang menyenangkan Nes, sama seperti birunya laut yang bisa kita lihat saat penerbangan siang hari, gelap ini membuat saya benar - benar menikmati perjalanan ini.
Sepertinya saat menanyakan kabarmu, bukan jawaban - jawaban seperti itu yang saya harapkan.
Saya berharap perkataan saya setahun yang lalu itu salah dan kamulah yang benar.
Mungkin saya melihat Clint dari sisi yang tidak pernah bisa saya lihat sebagaimana kamu bisa menerimanya.
Ah, tapi sudahlah. Membahas itu tidak akan membuat hidupmu jadi lebih baik kan ?
Bagaimana cuaca di New York ? Semoga ia tidak membuat hatimu semakin meraung - raung ya.
Saya juga sedang merenung. Di antara para penumpang yang sibuk dengan kesibukan masing - masing, saya juga sibuk dengan perenungan saya.
Saya masih berpikir tentang Sherli. Apa jadinya kalau dia bisa ikut bersama saya dalam perjalanan ini. Cokelat panas bersamanya di Barcelona akan berbeda dengan secangkir kopi mahal di Bandung.
Tentu saja kamu boleh bergabung, kamu sudah berjanji akan mampir.
Tapi sekali lagi, saya biarkan saja hal itu untuk saat ini.
Lagu Padi dengan judul seperti surat ini memang sangat tepat menemani perjalanan separuh dunia ini. Walaupun saya belum tahu kemanakah saya akan berpulang.
Tampaknya kegalauan saya tidak mau kalah bersaing dengan kamu.
Nes, tampaknya saya juga ingin bergabung dengan kelompok terbesar dalam pesawat ini, yaitu kelompok orang - orang terlelap. Mungkin mereka sudah bermimpi telah sampai di Barcelona.
Semoga kamu juga bermimpi apa yang ingin kamu impikan.
New York - Barcelona hanya terpisah Lautan Atlantik. Tapi jangan berenang ke sini untuk menikmati hangatnya Barcelona.
Vari
ps : sekali - sekali coba naik tangga di empire state building, coba kamu kuat berapa lantai
No comments:
Post a Comment