Hei kamu,
semua kalimat pembuka suratmu selalu penuh dengan kejutan.
Kalau bagian itu aku menyerah kalah, kok kamu gampang ya menemukan panggilan - panggilan unik untukku.
Kalau aku hanya menemukan seperti ini,
Jenni : Jen Nona Tani
Jen Cibi : Jen Ci (dibaca : Si) Bidadari
Jen Oyang : Jen nya Mayo Sayang
oke, oke, lupakan yang terakhir. Sekarang ini lebih terbaca seperti surat komedi bukan surat cinta. Hahaa
Aku,
romantis ? Kamu pasti tahu aku membacanya dengan tersenyum malu. Untung
saat membaca suratmu ini aku sedang sendiri. Pasti aku akan
ditertawakan kalau tiba - tiba ada yang memergoki aku senyum - senyum
sendiri. Berarti kita sama, suka tersenyum - senyum sendiri, hanya
berbeda hari.
Terima kasih ya atas pujiannya. Aku anggap itu
pujian karena aku hanya berusaha menjadi diri sendiri saat menulis surat
- surat ini.
Untung aku tidak terbang lagi saat
membaca kata - katamu. Lagian kalau kamu sudah kembali menapak di bumi
kenapa aku harus terbang ?
Dan mengenai satu diantara semilyar ? Semoga itu bukan hanya bayangan kamu saja.
Tampaknya
banyak yang aku tidak tahu. Ternyata kesetiaan kepada tim favorit tidak
bisa dibandingkan dengan kesetiaan pada pasangan.. Akan lebih baik
kalau mereka bisa setia kepada dua - duanya. Hey, semoga kamu bisa
menemukan pria seperti itu ya. Yang setia, dalam suka maupun duka.
Benar juga, aku memang punya kehidupan. Sudah saatnya aku melihat ke depan.
Di depan aku ada kamu.
Kamu yang sudah tidak di atas lagi dan sudah menapak kembali.
Dan
beberapa belas hari yang akan datang akan berlalu dengan cepat. Besok
aku sudah akan mendapatkan surat dari kamu lagi kan ? Secepat itulah
waktu berlalu.
Surat demi surat dan yang aku tahu selanjutnya adalah kamu hadir.
Aku
PS : aku tunggu traktiran es krimnya. Kiriman cokelat tetap berlaku ya ;)
No comments:
Post a Comment